Minim, Tenaga Medis di Pulau Banyak

Posted by Diposkan oleh Subkiyadi On 12:59 AM

6 April 2010, 08:47

SINGKIL – Keberadaan tenaga medis dan sarana kesehatan sangat minim di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Sehingga ada penduduk setempat yang sakit, terpaksa dibawa berobat Singkil atau ke Nias Sumatera Utara.

“Jika pasien dibawa ke Singkil jaraknya mencapai 26 mil atau 2-3 jam pelayaran dengan boat nelayan. Tapi kadang kala masyarakat juga ada yang membawa keluarganya berobat ke Nias Sumatera Utara,” ujar Nazran T, seorang warga Pulau Banyak kepada Serambi Senin kemarin. Tenaga medis yang ada sebatas manteri kesehatan dan bidan di Puskesmas Pulau Balai.

Menurut Nazran, dari 7 desa dalam wilayah Pulau Banyak, empat diantaranya sama sekali belum memiliki petugas kesehatan seperti bidan desa (Bides). Desa tersebut masing-masing, Teluk Nibung, Haloban, Suka Makmur dan Desa Ujung Sialek. “Tidak semua desa kosong, tapi yang fatal dokter tidak ada, kalau ada yang sakit tidak bisa dilakukan pertolongan pertama,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Sulaiman Malau, yang dikonfirmasi hal itu mengatakan, di Pulau Banyak sudah ditempatkan seorang dokter PTT, namun untuk bidan diakuinya masih kekuranga. “Sebenarnya sudah ada dokter PTT kriteria sangat terpencil dan tenaga bidan kita masih kekurangan formasi, untuk tahun depan kita usahakan,” kata Sulaiman.

Di Pulau Banyak baru ada satu Puskesmas yang terletak di ibukota kecamatan, Pulau Balai. Sedangkan puskesmas pembantu (Pustu) terdapat di tiga desa. Tenaga medis seperti bidan yang membuka praktek baru pada satu tempat. Permasalahan lainya, belum tersedia apotik atau toko obat. “Sekarang dokter memang lagi kosong,” kata Safrizal Tital, mantan anggota DPRK Aceh Singkil periode 2004-2009 asal Pulau Banyak.

Luas pulau banyak 135 Km atau 6,17 persen dari luas Kabupaten Aceh Singkil 2.187 Km, semua desa di Pulau Banyak, masuk katagori desa swadaya. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten sekitar 26 mil laut. Sedangkan jumlah penduduk sekitar 7 ribu jiwa dan penyakit yang sering menyerang warga adalah penyakit khas kepulauan yakni, demam berdarah.(c39)

1 Comment

  1. Anonymous Said,

    Selama ini pemerintah hanya memperhatikan tenaga guru yang notabennta hanya bekerja 1/2 hari dengan tingkat resiko kerja sangat rendah. tenaga guru mendapatkan perhatian insentif mencapai hampir 15 jt/ tahunnya, tidak termasuk dana BOK, gaji pokok, tunjangan fungsional, dll. sementara tenaga kesehatan.tak ada perhatian sama sekali. padahal kami berjaga 24jam sewaktu2 ada pasien yg membutuhkan, kami tak boleh menolak walaupun terkadang kondisi fisik kamipun sakit... Selama ini pemerintahan Aceh Singkil cuma ngomong doang peduli. tp tdk pernah ada upaya merealisasikan insentif lebih bagi PNS yg bertugas di wilayah kepulauan... tak hanya Guru yg seharusnya mendapat perhatian, ttp seluruhnya seharusnya mendapat perhatian yang sama. terlebih petugas kesehatan yang hrs siap terjaga kapanpun bila masyarakat membutuhkan...

    Posted on Thursday, November 3, 2011 at 2:18:00 AM PDT

     

Post a Comment